21 Desember 2011

Christmas Story: A Changed Life

Seperti biasa rutinitas sebelum natal adalah berbelanja untuk keperluan hari natal termasuk kado salah satunya. Inilah kegiatan yang paling membosankan menurutku, karena selain udara dingin musim salju juga kenaikan harga segala barang. Setelah membeli keperluan penting, akhirnya aku menuju toko mainan untuk membeli beberapa mainan untuk kado. Dengan perasaan jengkel karena harga selangit, aku terus melihat-lihat barang kali ada yang menarik tapi murah. Saat tiba di bagian persediaan boneka, aku mendengar seorang anak kecil berbisik-bisik. Kemudian aku perlahan mendekatinya dan ku melihat anak gadis yang cantik sementara menggenggam sebuah boneka. Dalam bisikannya itu aku mendengar sebuah doa meskipun tidak begitu jelas. Saat aku mendekatinya dan mencoba mengajaknya ngobrol dia tampak takut dan semakin erat menggenggam boneka itu dalam pelukannya. Aku mencoba sekali lagi bertanya tentang keadaan dirinya yang terlihat raut wajah sedih di balik kecantikannya. Dia kemudian mengungkapkan, bahwa ini adalah boneka yang sangat diinginkan oleh adiknya dan berharap Santa Claus datang memberikannya. Tapi dia tidak memiliki sedikit pun uang. Aku bertanya kemana ibumu? kenapa bukan dia yang membelikannya. Sesaat itu raut wajahnya berubah. Sambil menangis dia berkata bahwa ayahnya mengatakan kalau ibunya saat ini sekarat di rumah sakit sambil menunggu detik-detik kematiannya. Oleh sebab itu dia ingin memberikan boneka ini untuk ibunya. agar ibunya segera memberikannya kepada adiknya di Surga.

Tidak ada komentar: