17 Oktober 2011

"Disease" servant of the Lord ("Penyakit" hamba Tuhan)

Tidak bisa dipungkiri, seorang hamba Tuhan adalah juga manusia yang lemah. Entah secara sadar atau pun tidak ada saja hal yang terlanjur diperbuat yang tentunya tidak menghasilkan hal yang baik di mata orang kristen awam. Oleh karena itu penulis ingin mengupas beberapa hal yang menjadi "penyakit" gawat dalam dunia pelayanan khususnya hamba-hamba Tuhan.

KESOMBONGAN
Hal ini yang tentunya paling banyak dirasakan dan dilihat oleh indera penglihatan secara real dan nyata. Kecendrungan sikap arogan dan sombong akan muncul dalam diri hamba Tuhan yang sudah memiliki jabatan atau kesejahteraan hidup yang di atas rata-rata. Sebuah contoh mudah, hamba Tuhan yang sombong jika ditegur atau disapa oleh bawahan atau orang biasa akan memberikan 2 model jawaban. Yang pertama hanya menganggukan kepala tanpa suara, dan juga kepala menengadah ke atas bukan menunduk ke bawah seperti lazimnya kita menghormati orang dan yang kedua adalah dengan suara tetapi bernada gumam atau singkat (contoh: mm..mm atau Ya...).

SELALU BENAR
Hamba Tuhan tidak pernah akan mau diposisiskan sebagai si salah. Bagi hamba Tuhan yang berpenyakit ini, dia selalu saja melakukan hal yang benar juga tidak suka menerima masukan serta kritikan. Bahkan penyakit ini bila sudah parah, akan menyebabkan hamba Tuhan pun tidak mau mendengar masukan dari istri sekalipun. Tetapi bila suatu saat ternyata apa yang dipikirkan dan diputuskannya itu ternyata salah, maka dengan secepat kilat dia akan membangun benteng pertahanan dengan sejuta alasan agar dia tidak bergeser dari posisi amannya.

SUKA MENASEHATI BENCI DICERAMAHI
Dari pernyataan di atas kita bisa menyimpulkan sendiri, apa yang menjadi penyakit gawat berikutnya. Ya, hamba Tuhan meskipun berlabel hamba namun bila digambarkan dalam model karikatur, hamba Tuhan yang berpenyakit ini memiliki daun telingan yang sangat kecil yang kontras dengan mulutnya yang besar hingga memenuhi wajahnya. Untuk lebih mudahnya diartikan seperti Toa/ Speaker, yang hanya menyampaikan suara tanpa punya alat untuk mendengar. Ironisnya lagi biasanya terjadi pada mereka yang memiliki talenta berkhotbah yang banyak menderita penyakit ini.

Akhirnya, yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah anda dan saya mengalaminya? ataukah masih dalam proses gejala? Jika masih sebuah gejala, segeralah konsultasi kepada Dokter Agung Yesus Kristus yang akan memberikan resep Kerendahan hati dan menghargai kepada setiap kita. Tetapi jika telah diderita, segeralah Berobat dan pulihkan sebelum Tuhan Yesus datang dan berkata, "AKU TIDAK PERNAH MENGENAL KAMU! ENYAHLAH DARI PADA-KU, KAMU SEKALIAN PEMBUAT KEJAHATAN" (Matius 7: 23). JBU

Tidak ada komentar: