Tema: Bijak dalam Berkata
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman."
"Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum"
Pendahuluan
-Ilustrasi: Bapak dan Kotoran di Kumis
-Nats ini dipicu dari pikiran dan justifikasi atau penghakiman orang farisi terhadap asal kuasa Tuhan Yesus yg mengadakan mujizat penyembuhan bagi seorang yg kerasukan yg menyebabkan bisu dan buta dengan menyebut Belzebul Penghulu setan sebagai sumbernya (22-24).
-Pada dasarnya Tuhan ingin memberi peringatan agar waspada mempergunakan kata2 supaya kita tdk terjerumus akibat omongan kita.
-Pepatah berkata: Mulutmu, Harimaumu.
-Dan penting untuk dicatat, bahwa karena segala sesuatu yg kita kerjakan akan diadili pada Hari Penghakiman 2 Kor. 5:10;
"Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat."
Pokok Isi
-Tema kita hari ini adalah
"BIJAK DALAM BERKATA"
-Pada bagian ini, nasehat Yesus bertumpu pada perkataan sia2. Dalam bahasa Yunani Kata sia-sia berasal dari kata argon: kosong
-Hindari perkataan yg kosong atau tidak berfaedah. Omongan yg menyakiti, mengecewakan, melukai perasaan lawan bicara kita.
-Menurut Allan dan Barbara Pease, wanita bicara 6000-8000 kata/hari sedangkan pria 2000-4000 kata/hari.
-Sementara Brizendine menyebut, wanita 20.000 kata/hari dan pria 7000 kata/hari.
-Pertanyaan yg muncul, apakah rentetan perkataan kita yg bernominal ribuan kali setiap hari mempunyai konten yg clear/bersih dr omongan kosong atau tidak.
-Oleh karena itu sebagai orang percaya kita harus berjuang merem/membatasi percakapan kita setiap saat.
-Beberapa hal yg bisa menjadi Rem untuk hidup kita antara lain:
1. Kita adalah gambar dan rupa Allah
(Kej. 1:27)
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
-Apabila kita mencela atau mengolok orang lain berarti di saat yg sama kita menghina sang kreator itu sendiri. Kita tidak hanya menghina manusia tetapi sama juga menghina Tuhan Allah.
2. Cela Iblis untuk menunggangi hidup kita
(Ef. 4:26-27)
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
-Ketika kita berkata hal2 yg tidak membangun atau dosa maka itu adalah kesempatan si jahat memperdaya kita untuk memuluskan keinginannya. Menggiring kita dalam dosa dan bahkan menanamkan benih kepahitan kepada orang lain.
3. Menggiring orang meninggalkan Tuhan
(Roma 14:13)
Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
-Ingat kisah Mahatma Gandhi yg berkata: Saya suka Kristus tetapi saya tidak suka kekristenan.
Hal itu karena sikap orang2 kristen pada saat itu yg mencemooh penampilannya saat akan berkunjung ke dalam gereja.
4. Kita dipanggil untuk Memberkati bukan Mengutuk
(1Petrus 3:9)
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.
-Ingat bahwa Tuhan menciptakan Mulut kita untuk dipergunakan dengan baik. Jika kita mengisinya dengan hal yg salah maka kita akan menerima konsekuensinya.
Penutup
Lagu: Sejauh timur dari barat
TYM😇
Tidak ada komentar:
Posting Komentar